Kamis, 04 April 2013

BAB 2 - PERSIAPAN PRIBADI PENGUSAHA MUDA


Persiapan Pribadi Pengusaha Muda
Pengantar : Kisah Sukses Pengusaha Muda
       

"Yang muda yang kreatif dan bergaya," merupakan istilah yang cocok diberikan kepada anak muda dibawah usia 30-an karena orang-orang pada usia ini biasanya penuh dengan energi sehingga lebih gesit dan lincah, memiliki daya kreatifitas yang tinggi, dan cepat mengambil tindakan yang cukup berani.

        Jawed Karim adalah mahasiswa ilmu komputer Standford University. Saat berusia 22 tahun, ia melampiaskan bakat kreatifnya dengan mendesain peranti lunak komputer, sesuai bidang ilmu yang dipelajarinya. Dari hanya mengotak-atik komputer dan mencoba membuat gagasan baru dengan pikiran yang bebas, ia ternyata mampu menghasilkan terobosan baru yang sangat spektakuler. Hasil karyanya berupa program Paypal yang dibeli oleh eBay dan situs You Tube yang dibeli oleh Google mencapai harga sebesar US$ 1,65 miliar atau senilai Rp 15,18 triliun. Dengan kemampuannya tersebut, pada usianya yang ke-27, Jawed Karim telah menjadi orang muda terkaya didunia.

Mempersiapkan Diri Untuk Menjadi Pengusaha Muda
1.     Membangun Kepribadian Pengusaha Muda
Berikut merupakan beberapa hal yang terkait dengan usaha membangun kepribadian:
  • Mengenal diri sendiri : Pengenalan diri sendiri diperlukan untuk menuntun pengusaha dalam menemukan, menentukan, dan menjalani profesi sebagai pengusaha. Dengan semakin mengenal diri sendiri, maka peluang untuk mengambil tindakan yang salah akan semakin kecil.
  • Mempersiapkan perubahan sikap mental : Ada beberapa kondisi yang membedakan antara pengusaha dan pegawai. Salah satu yang dihadapi pengusaha adalah adanya ketidak pastian, sedangkan seorang pegawai sedah bekerja sesuai dengan ketentuan. 
    





 2.  Mempersiapkan Keterampilan Pengusaha Muda

Untuk menjadi pengusaha muda yang sukses diperlukan beberapa keterampilan softskill yang harus dikuasai, yaitu:
  • Menjaga reputasi
  • Kemampuan membangun jaringan
  • Naluri mengenali peluang usaha
  • Kemampuan persuasi dan negosiasi
     3.  Membangun Usaha Saat Muda

Ada beberapa alasan mengapa usaha disaat muda perlu dikembangkan, yaitu:
1.     Adanya kekuatan positif yang dimiliki kaum muda, terutama mahasiswa untuk berhasil dalam dunia usaha, yaitu: usia mahasiswa yang berkisar antara 18-25 tahun memiliki semangat besar untuk meraih mimpinya. Semangat dari kelebihan energi tersebut dapat disalurkan melalui usaha produktif.
2.     Ada peluang cukup besar berwujud potensi yang perlu dikembangkan dari status mahasiswa dan kaum muda. Potensi tersebut adalah waktu mahasiswa dan pengusaha muda yang relatif masih longgar semasa kuliah dan belum menikah dibandingkan dengan setelah lulus dan bekerja. Waktu yang longgar pada masa kuliah dan sebelum menikah dapat dioptimalkan untuk mengembangkan usaha baru yang membutuhkan banyak waktu untuk perkenalan usaha. Ketika telah lulus dan bekerja, waktu yang tersedia semakin terbatas. Setelah lulus, waktu untuk bersosialisasi juga semakin terbatas dibandingkan dengan sewaktu menjadi mahasiswa, dimana akses kepada teman di seluruh universitas dan dengan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya lebih luas.
      4.  Merealisasikan Mimpi Menjadi Kenyataan

     
Mewujudkan mimpi menjadi kenyataan meruoakan pesan yang ingin disampaikan kepada semua pengusaha muda. Seorang pengusaha yang bekerja keras tanpa mimpi akan menjadi penjudi, seorang pengusaha yang memiliki mimpi san bekerja keras tanpa semangat akan menghasilkan robot pekerja, sedangkan seorang pengusaha yang memiliki mimpi dan semangat tanpa melakukan tindakan apapun hanya akan menjadi pemimpi. Pengusaha yang berhasil adalah seorang pengusaha yang mampu bermimpi, bersemangat, dan bertindak untuk mencapai tujuan.
    




Setelah bersemangat menjadi pengusaha muda, maka bagaimana mencapai mimpi tersebut? Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan, yaitu:
1.     Mengubah impian menjadi visi
2.     Menyusun rencana strategis
3.     Menetapkan rencana jangka pendek
4.     Melaksanakan usaha
Terhadap seluruh pekerjaan, perlu dilakukan evaluasi untuk menentukan cara yang terbaik dalam pemakaian bahan baku, proses, dan penanganan output, serta kepuasan konsumen. Pada dasarnya untuk evaluasi paling tidak ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah, kualitas, harga, dan ketepatan waktu dalam penyaluran produk. Apabila hal tersebut dapat dikelola dengan baik, maka usaha akan berkembang sesuai dengan yang diharapkan.

0 komentar:

Posting Komentar